Sejarah Desa Batu Langkah Kecil

 

Sejarah Desa Batu Langkah Kecil



Desa Batu Langkah Kecil terletak di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Pada sekitar tahun 1990-an Desa Merangin di Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, mengalami pemekaran menjadi Desa Silam. Lalu pada tahun 1998, karena wilayah Desa Silam yang terlalu luas, kemudian pada tahun 2007 dimekarkan kembali hingga terbentuk 4 Dusun. Diantaranya, Dusun Malapari, Dusun Duyan Tigo Omeh, Dusun Sei Jirak, dan Dusun Batu Langkah Kecil.

Pada awal pemerintahan (2007), Desa ini dipimpin oleh Kepala Desa sementara yaitu bapak Jonnedi, S.Ag selama 6 bulan. Kemudian pada tahun 2009 dilakukan kembali pemilihan Kepala Desa dan Pak Jonnedi. S.Ag kembali terpilih sebagai Kepala Desa Batu Langkah Kecil hingga tahun 2015.

Lalu pada tahun 2015-2021 Pak Jonnedi S.Ag kembali terpilih menjadi Kepala Desa. Hal-hal yang sudah diberikan kepada masyarakat selama 2 periode masa pemerintahan beliau, seperti dalam bidang Pembangunan yaitu berupa infrastruktur jalan, dan bidang Ekonomi yaitu berupa karet, sawit, dan perikanan.

Kemudian pada Pemilihan Kepala Desa berikutnya pada tahun 2022–sekarang, Bapak Khairul Amri terpilih menjadi Kepala Desa Batu Langkah Kecil.

Sejarah Nama Desa Batu Langkah Kecil



Pada mulanya nama Batu Langkah Kecil sudah ada sejak lama. Menurut cerita yang beredar nama Batu Langkah Kecil bermula saat zaman penjajahan Belanda dan Jepang dimana pergerakan langkah awal mereka kecil yang dimulai ditempat itu (Desa Batu Langkah Kecil).

Ada juga cerita dari mulut ke mulut, nama batu langkah kecil berasal dari sungai yang kecil sehingga  hanya satu langkah  untuk diseberangi.    `

Menurut Bapak Datuk Amir M, nama desa batu langkah kecil. Datuk Bandaro Mudo. Pada zaman Kerajaan Melayu, ada masjid dekat sungai silam, sebelum menjadi masjid, ada persoalan atau masalah yaitu perang kerajaan melayu “Dari sejarah orangtua”. Perang itu berangkat dari pangkalan, ke kumpulan, hingga ke Rao di mana perang ini ingin memerangi Raja Melayu. Di mana mereka berkumpul di Sungai Jernih Silam. Kemudian terjadilah peperangan yang besar. Sebelum peperangan, Raja Melayu merancung bamboo supaya tajam ujungnya, untuk dijadikan minuman dan makanan pedas. Pada saat makan, dibunyikan Leleo atau Meriam oleh kerajaan. Semuanya terkejut dan lari sampai ke tapian candung atau bisa disebut sebuah titian kayu yang dibawahnya terdapat parang yang terletak dibelakang Sungai Silam, sehingga hal tersebut banyak menyebabkan orang yang tewas.

Batu langkah kecil diambil dari Langkah Raja yang hanya selangkah (kecil), kalau batu itu merupakan batas/tugu. Jepang membuat pembatas antara Rokan Hulu dengan Kampar, dan pembatas itu berupa batu/tugu (1966). Dan hingga saat ini masih terdapat jejaknya dibawah jembatan.

Masyarakat Desa Batu Langkah Kecil memiliki toleransi yang sangat besar terhadap semua suku. Sehingga masyarakat Desa Batu Langkah Kecil terdiri dari beberapa suku. Mulai dari suku Ocu, Jawa, Minang, Nias, Batak, Timur dan lainnya.

nurrefni

Kami pengelola blog Desa Batu Langkah Kecil yang akan menyajikan berbagai informasi penting seputar Desa. Silahkan untuk dapat berkontribusi dengan mengunjungi situs kami ini.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama